Saya lebih suka melihat dari sisi lain, apakah pembaca setuju atau tidak. Semakin banyak pembaca yang melihatnya dari sisi lain, berarti semakin banyak sisi yang dimiliki oleh suatu objek maka semakin "bulat" pula masalahj yang dilihat. Saya tersentak ketika seorang mahasiswa mengatakan "pak sharing materinya pak"... yang mungkin maksudnya adalah minta salinan file presentasi. Saya coba menegaskan apakah yang dimaksud adalah minta salinan tersebut atau sharing seperti yang dia maksud (karena beberapa yang lainnyapun ingin sharing juga). Oke, saya akan berbagi ilmu dengan anda, anda punya apa yang bisa anda bagi dengan saya? Kita sharing !!!
Ketika saya ditetapkan sebagai administrator dalam suatu forum atau group, maka hal pertama yang saya tekankan adalah masalah "sharing" walaupun tidak secara langsung. Saya menekankah bahwa setiap anggota harus punya inisiatif untuk berusaha lebih dulu untuk menyelesaikan permasalahannya. Apa dan sejauh mana yang telah dilakukan, itulah yang di-sharing kepada anggota lainnya.Beberapa anggota lain yang memahami permasalahan yang dihadapi anggota tadi tentunya akan membagi pengetahuannya. Indah sekali. Tapi bayangkan jika di forum menemukan kalimat seperti ini : "ada yang bisa buat fungsi volume gak? sharing donk !". Huh...apanya yang di-sharing ?!
Bottom-line
Selalu ada sisi lain. Sharing, berbagi atau apapun istilahnya, terserah pembaca memaknainya. Saya hanya melihat dari sisi lain kehidupan saya, cara pandang saya. The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires. Sharing atapun berbagi adalah untuk kebaikan bersama sehingga tidak lepas dengan suatu tanggunag jawab moral. When someone shares something of value with you and you benefit from it, you have a moral obligation to share it with others.