Tanggung Jawab Moral: Sisi lain dari semua kebahagian yang ada

Rabu 28 Maret 2012, wisuda perdana sarjana S-1 dilaksanakan dan akan menjadi salah satu momen yang penting baik bagi penyelenggara pendidikan, wisudawan dan keluarga wisudawan, termasuk penulis sebagai salah satu orang yang terlibat dalam proses pembentukan para wisudawan walaupun belum genap dua tahun ikut terlibat dalam proses tersebut. Bagi wisudawan dan keluarga wisudawan, sudah barang tentu, ini adalah suatu kebahagiaan tersendiri, semua jerih payah terbayarkan sudah. 

Sisi lain dari semua kebahagiaan yang ada, terbesit harapan penulis agar mereka menjadi lembing yang tajam dan runcing yang mampu menembus dunia kerja, melesat masuk dalam berbagai bidang kehidupan, menyeruak kerumunan ratusan bahkan ribuan sarjana yang ada untuk bersaing dalam bidangnya masing-masing. Ya, keberhasilan mereka setidaknya dapat mencerminkan keberhasilan proses pendidikan yang telah dilakukan. Kemampuan mereka untuk menyeruak masuk kedalam bidang kehidupan bagaikan satuan tentara elit yang bergerak untuk membuka jalur bagi satuan lainnya. Sebagai orang yang terlibat dalam pembentukan, ada tanggung jawab moral secara tidak langsung atas kesarjanaan mereka. Mampukah mereka dengan bekal yang telah diberikan?

Sisi lain dari semua kebahagian yang ada, secara tidak langsung ada tanggung jawab moral atas apa yang telah dikorbankan oleh orang tua maupun wisudawan sendiri selama proses pembentukan. Penulis dapat merasakan betapa dengan tulus ikhlas orang tua mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, mempercayakan pada lembaga agar kelak anaknya bukan saja sebagai sarjana melainkan sarjana yang berhasil dalam kehidupan, sarjana yang berhasil meningkatkan harkat kehidupan dan menorehkan kebanggaan dan kebahagiaan dalam hati orang tua.Sudah cukupkah bekal yang diberikan untuk wujudkan harapan mereka?

Sisi lain dari semua kebahagian yang ada, apakah semua proses yang harus dilaksanakan untuk wujudkan impian orang tua, wujudkan visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan lembaga telah dilaksanakan dengan maksimal? Bukankan dengan proses yang baik, yang terukur mulai dari sisi input, pada proses itu sendiri dan sisi output dengan suatu kebijakan mutu dapat mengarah kepada semua harapan itu? Sudahkah dilakukan semua untuk itu? Bukankah ada tanggung jawab moral terhadap produk yang telah dan akan dihasilkan?

Sisi lain dari semua kebahagian yang ada, kalian para wisudawan, banyak harapan yang ditumpukan pada pundakmu. Harapan dari penulis terhadap semua usaha yang penulis lakukan dalam memberikan bekal kepada kalian walaupun hanya sepersekian persen dari keseluruhan ilmu yang kalian pelajari, harapan orang tua yang begitu sederhana tetapi penuh perjuangan dan harapan lembaga bahwa kalian adalah wujud dari pencapaian visi dan misi yang telah dicanangkan.

Bottom-line

There is a moral responsibility for what has been done, what has been produced, of what has been sacrificed, for what is expected.
...always look on the bright side of life...
Selalu ada sisi lain