Visi atau Angan-angan?

Mana yang lebih dulu, visi atau misi? Saya tidak akan memperdebatkan masalah ini. Beberapa industri besar di dunia memulainya dengan menetapkan visi lalu misi, dan yang lainnya diawali dengan pernyataan misi lalu menetapkan visi, seperti halnya beberapa industri di Jepang. Saya juga tidak akan memperdebatkan apa itu visi dan apa itu misi, google dapat melakukannya dengan mudah untuk kita. Saya lebih tertarik ketika huruf 's' pada kedua kata tersebut menjad 'mp'.

'Vimpi' ternyata bisa merupakan merk pompa, merek bar atau cafe, kata pada bahasa Tamil, kata pada bahasa Gaulish / Gallic, bisa juga sebagai nama plugin vim dan kata 'mimpi' tentunya anda sudah tahu. Baiklah, sampai situ dulu. Kita kembali ke visi dan misi.

Berdasarkan definisi visi dari ini, ini, ini juga ini dan ini serta itu memiliki kata kunci yang sama yaitu - mau jadi apa kelak - suatu obsesi akan masa depan yang mungkin terjadi.  Visi adalah suatu intuisi atau proses kreatif - looking at the best of all possible worlds. Visi harus jelas, fokus terhadap apa yang diinginkan serta realistik. Vision statement should be brief, catchy, easy to remember, inspiring, and a challenge to future achievement.
Masalahnya adalah bagaimana untuk bisa menyatakan visi tersebut. Lagi-lagi google dapat melakukannya dengan baik untuk kita. Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan, ketika kita akan merumuskan visi, antara lain :
  1. Kalau ini visi untuk kita, maka kita hal pertama adalah harus instropeksi diri, dengan memahami apa sih hebatnya kita(S), tahu diri dengan kelemahan kita(W), bisa melihat peluang dan menciptakan peluang untuk kita(O) serta apa hambatan atau ancaman yang ada(T);
  2. Kalau itu adalah 'visi kita' bukan visi saya, visi kamu, visi dia atau visi mereka, maka seharusnya melibatkan siapa saja yang dimaksud dengan 'kita'  tersebut sehingga dapat  memberikan partisipasi secara maksimal sesuai dengan kemampuannya;
  3. Lagi-lagi karena itu adalah 'visi kita' maka harus ditumbuhkan sikap rasa memiliki (sense of belongingness) mengenai visi yang kita rumuskan bersama.
  4. Bagaimana kalau rumusan visi tersebut berasal dari pimpinan? Untuk itu perlu disosialisasikan kepada seluruh anggota organisasi ataupun institusi dengan cara yang demokratis dan terbuka guna penyempurnaan karena adanya masukan atau partisipasi dari bawah.
Visi yang telah dirumuskan seharusnya melibatkan beberapa parameter agar tidak menjadi bahan tertawaan. Lagi-lagi google dengan mudah memberikan informasi tentang  parameter apa saja yang harus ada pada suatu visi, antara lain:
  • Measurable, Attainable, Inspiring, Cultural, Single minded, Vivid
  • Futurecasting , Audacious, Motivating, Purpose-Driven, 
  • Capitalizes on Unique Competencies
Your vision needs to be communicated or displayed in a wide variety of ways to ensure that it is remembered by, and inspiring to, your important stakeholders !

Bottom line

Visi perlu dirumuskan dengan jelas dan terukur dan dikomunikasikan bukan sekedar di pajang di setiap sudut ruangan. Visi seharusnya hidup dalam jiwa setiap anggota organisasi. Dimulai dari angan-angan, dirumuskan menjadi visi dan dengan adanya rumusan misi serta strategi yang direncanakan dengan matang maka diharapkan bisa menjadi kenyataan. Bila gagal, maka dimulai dari angan-angan, dirumuskan menjadi visi ..... dan akhirnya hanya tinggal kenangan. Visi bukan vimpi, misi bukan mimpi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar